"Jiwa yang senantiasa menguntum senyuman akan melihat kesulitan dengan penuh ketenangan dan kelapangan sambil terus mengorak langkah untuk mengatasinya. Jika mereka berdepan dengan sebuah simpulan persoalan, mereka akan menguntum senyuman. Mereka turut mempamerkan senyuman ketika sedang berusaha merungkai tali-tali persoalan yang menanti dan masih tersenyum ketika mampu menanganinya. Akan tetapi, jiwa yang bermuram durja akan melihat kesulitan itu dengan sudut pandang penuh kesedihan. Saban kali menemui kesulitan, ia akan mengelak akannya atau jua memperbesarkannya, semangatnya mulai luntur dan langkahnya mulai longlai serta mula mencipta alasan dengan lafaz : "kalau".. "bila"... dan "jika"... Sesugguhnya kita amat mendambakan kepada sekuntum senyuman, wajah yang ceria, hati yang lapang, akhlaq yang mulia, jiwa yang lembut dan ketulusan dan kelunakan dalam menutur kata. " Kata di atas ana petik dari artikel iLuvislam . Memberi makna yang men